Menanam daun bawang atau bawang prei, katanya semudah itu ya? Bisa dengan media tanam air atau tanah. Cukup potong daun dari batangnya, lalu sisakan akar. Hm, kalau misalnya gagal panen daun bawang. Apa yang harus dilakukan?
Nyatanya, Uma merasakan itu sendiri. Bulan lalu, Uma menulis tips menulis tentang tips menanam daun bawang dari media tanam air. Kemudian, ada rencana lanjut ke media tanam tanah.
Baca juga: 7 Langkah Menanam Daun Bawang di Air
Setelah artikel terbit, Uma langsung pindahkan bibit-bibit daun bawang ke polybag isi tanah. Sekitar 1 minggu, dua bibit masih bertahan. Tetapi ketika masuk minggu berikutnya, bibit-bibit daun bawang justru berguguran. Layu.
Tahu nggak kenapa? Hanya karena kebanyakan air 🙁
Inilah yang Uma pelajari pasca memindahkan tanaman daun bawang dari media tanam air ke tanah.
1. Pindahkan ke tempat teduh dulu
Iya, ini sudah pasti. Tanaman butuh adaptasi terhadap media tanam baru. Apalagi kalau akarnya sudah terbiasa di satu media tanam. Terlebih lagi kalau itu media tanam air.
Ketika dimasukkan ke tanah, akar butuh adaptasi. Sebaiknya, tanaman daun bawang tidak langsung ditempatkan ke area panas. Supaya tanah tidak cepat kering.
2. Siram sekali sehari
Iya, kesalahan Uma adalah menyiram dua kali sehari dengan volum air cukup besar. Uma menggunakan gayung dengan ukuran sekitar setengah gayung. Nah, kadang airnya sampai meleleh ke bawah polybag.
Akibatnya, tanah lebih cepat lembab dan mungkin saja di bagian akar terjadi pembusukan. Karena sebelumnya, akar terbiasa dengan air. Dan ketika pindah ke tanah dengan keadaan yang lembab… Tahu sendiri kan bakal bagaimana?
Bila perlu, siramlah dengan penyiram bunga yang berceret besar dengan ujung yang memiliki corong. Biasa disebut gembor plastik. Seperti ini gambarnya.
Mungkin saja alat penyiram bunga berpengaruh terhadap jumlah pasokan air ke tanaman. Kalau menurut kamu?
Lalu, apa yang harus dilakukan?
Sobat Uma percaya, kalau tanaman layu masih bisa hidup dengan disiram atau dirawat sedemikian rupa. Tetapi kalau tanaman mati? Mungkin harus bercocok tanam lagi.
Semoga pengalaman Uma bisa menjadi sedikit clue untuk Sobat Uma yang akan menanam daun bawang. Nggak salah kan kalau gagal menanam dan gagal panen daun bawang? Yuk coba lagi!
PS:
Nggak sengaja Uma menemukan kutipan ini.
“Tanamlah tanaman dengan mengikuti struktur tanah dan kapasitas air.” – Kabid Hortikultura DKPP Kabupaten Probolinggo, Yulis Setyaningsih. Dari artikel “Kemarau Panjang, Rawan Penyakit, Tanaman Terancam Gagal Panen” (Radar Bromo).
“Daun bawang prei itu sayuran yang cepat panen, cuman nggak bisa kalau airnya terlalu banyak jadi harus cukupan agar hasilnya tidak busuk dan hama tidak terlalu banyak,” petani bawang prei, Kusdi, di Desa Sumberbejo, Kecamatan Batu, Malang, Jawa Timur. Dari artikel “Derita Petani di Batu, Gagal Panen Jelang Lebaran” (Tugu Malang)